
RIAUVIRAL.COM,INHIL.-Guna mencegah meluasnya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), personel Polsek Kempas bersama unsur dan Masyarakat Peduli Api (MPA) melakukan kegiatan verifikasi titik hotspot serta pendinginan pascakebakaran di wilayah hukum Polsek Kempas, Kamis (24/7/2025).
Kegiatan dilaksanakan sejak pukul 16.00 WIB hingga selesai, bertempat di Dusun Teluk Bagus Desa Bayas Jaya Kec. Kempas Kabupaten Inhil-Riau.Lokasi Yang dikunjungi merupakan lahan milik warga SUPANDI, 46 Tahun, suku jawa, agama islam alamat : Dusun 3 Desa Bayas Jaya Kec. Kempas Kab. Inhil. dengan kondisi lahan semak belukar diatas tanah gambut dataran rendah, seluas Diperkirakan ± 1 Hektar Dengan titik koordinat terpantau
-0.489258,102.713748
Kegiatan Penanganan Karhutla dilaksanakan oleh Personel Polsek Kempas antara lain :
1. Bhabinkamtibmas Desa Kulim Jaya BRIPKA M. KHOIRI
2. Bhabinkamtibmas Desq Kerta Jaya BRIPKA INDRA GUNAWAN
3. Bhabinkamtibmas Desa Sungai Rabit BRIPKA ADE PUTRA
4. Banit Patroli Subsektor Bayas BRIGADIR WAWAN TRI WAHYUDI
Kapolsek Kempas IPTU DANU HIDAYAT SE.,MM.Menjelaskan,Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pencegahan dini dan tindak lanjut dari pantauan hotspot. Personel kami melakukan pemadaman dan pendinginan serta berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk memetakan wilayah yang terdampak,” jelasnya.
Adapun kekuatan personel yang terlibat
pendingin sebanyak 20 orang, dengan perincian : Empat Personil POLRI, Personil TNI, Masyarakat Peduli Api (MPI) Empat Orang, Personil Manggala, Personil BPBD, Regu Pemadam PT SRL Tujuh Orang dan lima Orang Masyarakat.
Upaya yang dilakukan meliputi verifikasi titik hot spot di Dashboard Lancang Kuning dan tidak terdapat titik hotspot.Melakukan Pemadaman api di lokasi kebakaran dengan melakukan penyiraman dengan menggunakan ember,Melakukan Pendinginan terhadap lahan yang terbakar dengan cara penyekatan lahan dan penyiraman dengan ember,Melakukan lidik penyebab terjadinya kebakaran dan Menghimbau kepada masyarakat agar tidak membuka atau membersihkan lahan dengan cara di bakar.
Meski jarak dan akses bisa dijangkau, kegiatan ini tetap mengalami kendala terbatasnya air (kolam bekas galian), Lahan kebakaran merupakan gambut, Angin berhembus kuat dan Cuaca Cerah.
Akhir kegiatan ditutup dengan imbauan untuk terus meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi Karhutla serta mengajak masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar.dan Hingga saat ini kondisi api masih hidup dan ada asap.