
Risuviral.com. MERANTI – Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti secara resmi meluncurkan Buku Muatan Lokal (Mulok) Budaya Melayu Riau untuk jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Peluncuran ini dipimpin langsung oleh Bupati Kepulauan Meranti, AKBP (Purn) H. Asmar, di Ballroom Afifa, Jalan Banglas, Selasa (30/9/2025).
Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Ketua DPRD Kabupaten Kepulauan Meranti, pimpinan Forkopimda, Ketua Komisi III DPRD, Ketua Majelis Kerapatan Adat (MKA) Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Meranti, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Ketua PGRI, para kepala sekolah, guru, serta tokoh adat dan masyarakat.
Ketua Tim Penulis, Mohd. Maksum, S.Ag., M.A, menjelaskan bahwa buku ini berisi beragam aspek budaya Melayu Riau, seperti sejarah, sistem kekerabatan, tradisi daur hidup, kesenian rakyat, hingga pusaka benda warisan leluhur.
“Buku ini kami susun sebagai jembatan antar-generasi untuk meneguhkan identitas dan menumbuhkan kebanggaan sebagai anak Melayu Kabupaten Kepulauan Meranti,” ujarnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kepulauan Meranti menyampaikan bahwa daerah ini menjadi kabupaten ketiga di Riau yang berhasil menyusun buku budaya daerah secara mandiri, setelah Kampar dan Dumai. Penyusunan buku telah dimulai sejak 2010 melalui sejumlah workshop muatan lokal, kemudian difinalisasi dengan menyesuaikan regulasi terbaru, yakni Permendikbudristek Nomor 12 Tahun 2024 dan Peraturan Bupati Meranti Nomor 4 Tahun 2025.
Dalam sambutannya, Bupati Asmar menyampaikan apresiasi kepada tim penulis, para guru, serta lembaga adat atas kontribusinya dalam penyusunan buku tersebut.
“Di era globalisasi ini, arus budaya asing begitu deras. Buku ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat karakter generasi muda agar tidak tercerabut dari akar budayanya. Bangsa besar adalah bangsa yang berbudaya dan beradab,” tegasnya.
Ia juga menyebut bahwa buku ini akan mempermudah guru dan siswa dalam mendapatkan bahan ajar muatan lokal, sekaligus menjadi sarana pelestarian nilai-nilai luhur budaya Melayu sejak dini.
Pemkab Kepulauan Meranti mendorong agar seluruh sekolah tingkat dasar menjadikan buku ini sebagai muatan lokal wajib. Sementara itu, Dinas Pendidikan diminta untuk melakukan monitoring dan evaluasi terhadap implementasi di lapangan agar berjalan sesuai ketentuan.
Peluncuran buku ini disambut antusias oleh para guru dan tokoh adat. Mereka menilai kehadiran buku budaya ini sebagai bukti nyata komitmen pemerintah daerah dalam menjaga marwah budaya Melayu Riau.****
Editor…zamri