Medan – Rasa kepedulian dengan adat, sejarah dan juga wisata yang ada di Indonesia Datok Muhammad Arifin atau dikenal dengan nama Datok Arifin berencana membentuk sebuah lembaga terkait dengan hal tersebut, Medan (12/03).
Melalui rilis pers kepada media, Datok Arifin menyatakan bahwa keinginan membentuk lembaga tersebut sudah melalui koordinasi dengan beberapa elemen.
Dari keterangan Datok Arifin bahwa elemen masyarakat atau lembaga yang sudah menjalin komunikasi dan seiap bekerjasama adalah organisasi media, organisasi advokat, organisasi adat dan juga beberapa tokoh publik.
“Ya, kita sudah membicarakan pembentukan lembaga ini dengan beberapa elemen masyarakat dan juga tokoh adat dan publik lainnya, Alhamdulillah hasilnya sambutannya sangat positif dan diminta untuk disegerakan dibentuk lembaga tersebut dan siap untuk bergabung,” buka Datok Arifin.
Lanjut,” hasil dari kesepakatan bersama, lembaga tersebut dinamai Lembaga Peduli Adat, Sejarah dan Wisata Indonesia disingkat LP-ASWI,” sambung Datok Panglima Kaum Ramunia Kesultanan Serdang ini.
“LP-ASWI adalah sebuah lembaga yang dibentuk berdasarkan pemikiran yang peduli dengan keberadaan adat budaya sejarah Indonesia dengan segala persoalannya yang sebenarnya bisa dijadikan objek wisata yang menampilkan nuansa masyarakat adatnya berdasarkan kultur budaya asli daerah tersebut sehingga tidak hilang di telan zaman yang semakin modern agar tetap terkesan tetap kultus dan religius,” ungkapnya.
Berskala Nasional dan untuk kemajuan, LP-ASWI membuka diri bermitra dengan pihak manapun.
“Kita berencana membentuk Lembaga ini di seluruh wilayah indonesia, tetapi saat ini fokus dulu di Sumatera Utara sebagai tempat lahirnya lembaga ini, dan LP-ASWI nanti akan bermitra dengan siapa saja baik personal maupun berbentuk organisasi baik yang berada di Indonesia maupun di luar negara Indonesia, baik itu intansi Pemerintah maupun swasta serta yang berbentuk Perusahaan maupun organisasi masyarakat dengan tujuan untuk menggali sejarah adat budaya indonesia dan melestarikannya agar dijadikan bagian dari tujuan wisata nasional,” terang datok.
“Sedangkan kegiatannya, tentu saja menyangkut tentang segala persoalan adat, sejarah dan wisata Indonesia. Bisa saja kita nanti berhubungan langsung ke masyarakat atau melalui diskusi publik dan seminar yang akan di publikasikan di media bahkan berencana untuk membentuk sebuah tim POKJA (Kelompok Kerja) untuk membukukan sejarah adat dan wisata Indonesia, mari kita berdoa semoga semua ini bisa terwujud” Tutup Datok Arifin yang juga ketua organisasi pers FPII Sumut ini. (*)