
Pekanbaru – Dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Fakultas Hukum Universitas Islam Riau (UIR) yang digelar pada Senin, 20 Oktober 2025, para mahasiswa memberikan amanah kepada Muhammad Haikal sebagai Gubernur Terpilih Fakultas Hukum dan Rafael Zidane Alparabi Pirman sebagai Wakil Gubernur Terpilih Fakultas Hukum.
Proses pemungutan suara berlangsung secara terbuka, kondusif, dan disaksikan langsung oleh pihak dekanat Fakultas Hukum. Berdasarkan hasil perhitungan yang disampaikan Ketua Panitia Pemilihan Raya Mahasiswa (PPRM) secara lisan pada pukul 18.22 WIB, pasangan Muhammad Haikal dan Rafael Zidane Alparabi Pirman memperoleh 373 suara, sementara pasangan Aldi Irwansyah dan Fadil Maulana Tambunan meraih 350 suara. Selisih tipis ini mencerminkan tingginya partisipasi dan semangat demokrasi mahasiswa Fakultas Hukum.
“Terima kasih atas kepercayaan para mahasiswa Fakultas Hukum (FH) yang telah memberikan amanah kepada kami untuk menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur ,Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) di tingkat Fakultas Hukum periode 2025/2026 melalui pemilihan umum oleh seluruh mahasiswa. Ini merupakan tanggung jawab besar yang akan kami emban bersama dalam pelaksanaan program kerja serta mengoordinasikan kegiatan kemahasiswaan di tingkat fakultas,” ujar Muhammad Haikal dan Rafael Zidane Alparabi Pirman.
Haikal juga menyampaikan harapannya agar seluruh jajaran pengurus BEM nantinya dapat bekerja secara kolektif dan penuh tanggung jawab dalam menjalankan program-program kemahasiswaan.
“Saya berharap kepada semuanya, wakil gubernur dan jajaran pengurus BEM nantinya dapat bersama-sama dan saling bekerja sama dalam melaksanakan kegiatan atau program kerja kemahasiswaan. Semoga di periode 2025/2026 kepemimpinan ini dapat berjalan dengan penuh tanggung jawab dan kebersamaan,” lanjut Haikal.
Menanggapi munculnya pemberitaan yang menyebut adanya dugaan pelanggaran dalam proses pemilihan, Haikal dan Rafael menyatakan bahwa pihaknya menghormati seluruh dinamika demokrasi yang terjadi. Keduanya menegaskan bahwa sepanjang pelaksanaan pemungutan suara, seluruh proses berjalan terbuka, disaksikan langsung oleh pihak fakultas, panitia, serta mahasiswa yang hadir di lokasi.
“Kami percaya Fakultas Hukum sebagai rumah intelektual akan menilai setiap hal secara objektif dan proporsional. Fokus kami ke depan adalah menyatukan kembali semangat mahasiswa tanpa perpecahan, agar roda organisasi bisa berjalan dengan baik,” tutup Haikal.